"Dengan terputusnya jalur utama ini menyebabkan terjadinya kemacetan arus lalu lintas dan pasokan bahan makanan ke wilayah yang tergenang banjir menjadi terhambat. Hal tersebut membuat banyak warga korban banjir dan tanah longsor yang mengeluhkan belum meratanya bantuan makanan," ucap Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kabupaten Pacitan Anton Sukartono Suratto dalam pertemuan dengan Bupati Pacitan dan beberapa mitra kerja Komisi V yang hadir di Gedung Akademi Komunitas Negeri Pacitan, Selasa (5/12).

 

 

Anton mengatakan, meski telah banyak terjadi kerusakan pada jalan dan rumah-rumah warga, serta adanya beberapa titik tanggul yang jebol, namun belum ada penanganan secara permanen.

 

 

"Oleh karena itu, dalam agenda kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ini, kami ingin meninjau secara langsung keadaan masyarakat pasca terjadinya bencana banjir dan tanah longsor," ujarnya.

 

 

Ia juga menyampaikan bahwa Komisi V juga ingin melihat kondisi ruas jalur jalan lintas selatan yang terkena dampak musibah tersebut. Selain itu Komisi V DPR juga ingin mengetahui berbagai upaya yabg telah dilakukan terhadap sejumlah infrastruktur yang rusak serta kebutuhan anggaran untuk rencana perbaikan ke depan secara permanen.

 

 

"Kami juga ingin menginventarisir permasalahan-permasalahan yang mungkin masih terjadi terkait infrastruktur di Kabupaten Pacitan," tegas Anton.

 

 

Pada kesempatan itu, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR menyambangi beberapa wilayah yang merupakan lokasi bencana di Kabupaten Pacitan, yakni Daerah Teleng, kemudian lokasi titik tanggul yang jebol hingga menyebabkan rusaknya jembatan dan rumah warga di Desa Kembang, serta ruas jalur lintas selatan yang terdampak banjir, yaitu di Desa Arjosari dan Tanjung Sari. (dep,mp)